Cara bermain Dungeons and Dragons
Permainan ini bisa dimainkan 2-6 orang, para pemain tersebut terdiri dari seorang Dungeon Master (DM) dan Player Character (PC). Keduanya berkolaborasi untuk membangun cerita petualangan fantasi. Tugas dari Dungeon Master adalah menyiapkan cerita untuk para pemain, sedangankan para pemain memainkan petualangan sesuai cerita yang telah disiapkan. Cara memainkan Dungeons & Dragons dapat dijelaskan sesuai tahapan berikut;
1. DM menjelaskan keadaan dan kondisi lingkungan sekitar.
DM menjelaskan kepada pemain mengenai lokasi petualangan dan dijelaskan pula apa saja yang ada di sekitar mereka. DM menceritakan kisah yang ada di lokasi tersebut, kemudian menjelaskan ruang lingkup sekitar, seperti contoh ada berapa banyak pintu di dalam ruangan, kemana arah lorong ruangan, apa saja yang ada di atas meja, siapa saja yang ada di dalam ruangan, dan lain sebagainya. Setelah selesai menjelaskan, kemudian DM akan bertanya kepada pemaian apa yang akan mereka lakukan.
2. Pemain menjelaskan apa yang ingin mereka lakukan.
Setelah DM selesai menjelaskan, pemain dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, mereka bisa menjelaskan kepada DM apa yang hendak mereka lakukan. Seperti contoh seorang pemain mencari harta karun di lokasi, lalu ada pula pemain yang mengamati simbol-simbol yang ada di dinding gua, kemudian sisanya berjaga-jaga apabila ada monster yang menyergap. DM harus mendengarkan kehendak semua pemain, kemudian menjelaskan bagaimana hasil dari aksi dan insiatif para pemain. Dalam kasus tersebut, DM memutuskan apa yang terjadi berdasarkan hasil dari kocokan dadu, untuk memutuskan keberhasilan usaha para pemain.
3. DM menarasikan hasil dari aksi para petualang.
DM Menjelaskan hasil dari sebuah aksi atau usaha pemain, sering kali hal ini mengarahkan ke point keputusan atau pilihan. Hasil dari aksi para pemain akan membuka jalannya cerita.
Pola tahapan ini muncul hampir di setiap kasus, seperti contoh ketika para petualang mengeksplorasi sebuah gua, berdialog dengan raja yang jahat, atau terperangkap di sarang naga. Setiap aksi mungkin bisa menyebabkan konsekuensi yang bisa mengubah alur cerita, dan tugas DM adalah menjelaskan hal tersebut serta mengarahkan cerita sesuai dengan hasil aksi dari para pemain.
Sebuah aksi kadang kala bisa mengarah ke pertempuran, tapi bisa saja sebuah aksi dapat menyelesaikan masalah secara diplomasi untuk menghindari konflik dan pertempuran. Jadi sangat fleksibel tergantung situasi dan kondisi, disesuaikan dengan jalan cerita yang diinginkan.
Petualangan tersebut berada di dalam dunia imajinasi para pemain, oleh sebab itu DM mengandalkan komunikasi verbal DM untuk menjelaskan sebuah adegan sehingga pemain dapat dengan mudah mengimajinasikan dalam pikiran mereka. Beberapa DM menggunakan musik, artwork, ataupun rekaman sound effects untuk membangun suasana permainan, supaya pemain larut dalam imajinasi. Banyak pula pemain and DM berganti suara ataupun berakting sesuai peran karakter yang mereka mainkan. Kadang juga, seorang DM menggelar peta dan menggunakan figure miniature untuk mewakili tiap makhluk yang terlibat dalam reka adegan.
3 Pilar Petualangan
Dalam Dungeons & Dragons para pemain bebas melakukan apapun sesuai imajinasi mereka, akan tetapi aktivitas mereka pasti akan mengarah kedalam tiga kategori: Eksplorasi, Interaksi sosial, and Pertempuran.
1. Eksplorasi. Mencakup bagaimana para pemain menjelajah dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Dalam eksplorasi para pemain yang menjelaskan apa yang ingin mereka lakukan, kemudian Dungeon Master menjelaskan mengenai apa yang terjadi berdasarkan atas keputusan para pemain. Sebagai contoh, para pemain sedang menjelajah gua bawah tanah dimana dalam sekenario tersebut banyak hal yang dapat terjadi dalam kurun waktu tersebut, seperti menemukan harta karun, menyelamatkan orang, melawan monster dan lain sebagainya. Contoh lainnya pemain mencoba membuka pintu yang terkunci untuk melihat isi ruangan, menarik tuas yang ada di ruangan, dan sesuatu hal terjadi. Berinterkasi dengan objek sekitar akan mengembangkan cabang jalan cerita yang penuh kejutan.
2. Interaksi Sosial. Melakukan dialog dan komunikasi kepada seseorang NPC ( Non Playable Character) ataupun antar pemain sangat lah penting dalam mengembangkan cerita petualangan. Ada banyak hal yang bisa dibicarakan, seperti mencoba melakukan persuasi kepada penjaga gerbang agar diperbolehkan masuk kedalam istana, mengintrogasi mata-mata agar mau memberikan lokasi markas bandit, mendiskusikan rencana untuk menyergap sarang goblin dan masih banyak hal lainnya. Interaksi sosial tersebut dapat menentukan alur cerita permainan.
3. Pertempuran. Adalah elemen yang paling terstruktur dari sesi D&D, Para pemain dengan secara bergantian melakukan aksi melawan musuh. Pertempuran tidak hanya melulu bertarung, masih ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh para pemain dalam pertempuran, contohnya mengktifkan perangkap dengan menarik tuas misterius, menembakan meriam kapal, bahkan bisa juga mencoba berinteraksi dengan makhluk lain, sekutu, musuh, ataupun pihak netral. Intinya ada banyak hal yang bisa dilakukan di dalam pertempurang selain bertempur, dengan kata lain para pemain bebas untuk berimajinasi di dalam sebuah pertempuran.
Game Dice
Permainan ini mengunakan dadu dengan banyak sisi dengan angka yang berbeda di setiap sisinya (polyhedral dice ). Di Indonesia Kalian bisa membeli dadu Dungeons and Dragons di toko online, sudah banyak seller lokal yang menjual dadu polyhedral.
Dalam aturan tiap dadu merujuk ke huruf “D” yang makusdnya adalah dice (dadu) diikuti dengan angka sesuai dengan jumlah sisinya : d4, d6, d8, d10, d12, and d20. Singkat contohnya, “d6” adalah dadu dengan enam sisi (dadu yang biasa digunakan dalam banyak jenis permainan).
Ada aturan ketika mengocok dadu, dalam aturan akan diberi tahu berapa banyak dadu untuk dikocok dari tiap jenisnya , dan juga modifiers yang harus ditambahkan. Sebagai contoh, “3d8 + 5” berati kamu mengocok tiga kali dadu dengan depalan sisi, dan hasilnya ditambahkan 5 point. Jadi semisal hasil dari kocokan 3 kali dadu d8 adalah 12 maka kemudian hasilnya ditambahkan 5 jadi hasil totalnya adalah 17.
Kadang kala ada situasi dimana diharuskan mengocok dadu “1d3” and “1d2.” Untuk mengakalinya karena tidak ada dadu jenis tersebut maka kocoklah dadu d6 dan kemudian dibagi 2 (pembulatan ke atas). Untuk dadu “1d2” bisa menggunakan dadu apa saja dan hasilnya disederhanakan menjadi ganjil genap, angka 1 ganjil dan angka 2 genap.
The D20
Dalam permainan Dungeons & Dragons dadu duapuluh sisi (d20) sangat diandalkan untuk memutuskan sukses atau tidak sebuah tindakan. Apakah pedang para petualang dapat melukai naga atau hanya terpental dari sisik bajanya? Apakah Ogre terpancing oleh tipuan? Dapatkan player berhasil berenang di sungai yang arusnya deras? Dapatkah player menghindari ledakan dari fireball ? kesemunaya itu ditentukan oleh hasil kocokan dadu "d20".
DM lah yah berhak menentukan target angka dari nilai standar sukses atau tidaknya suatu tindakan. Ketika player akan melakukan suatu tindakan atau menyelamatkan diri maka akan diminta untuk melakukan ability check atau saving throw. Tingkat kesulitannya disebut Difficulty Class (DC), hasil kocokan sukses jika jumlah yang dihasilkan dadu setara atau melebihi nilai standar yang ditentukan DM. Sebagai contoh, player ingin melewati lubang denan cara melompat, maka DM meminta player untung melakukan Ability check semisal DC yang ditentukan adalah sejumlah 10 ketika hasil kocokan dadu berjumlah 14 maka dianggap sukses dan pemain akhirnya berhasil melompat melewati lubang..
Sedangkan target angka untuk sukses atau tidaknya sebuah serangan (Attack roll) disebut Armor Class (AC). Sebagai contoh, seorang player menyerang seorang Orc yang memiliki AC sejumlah 16 dan hasil kocokan dadu yang dihasilkan player hanya 10 maka serangan tersebut dianggap gagal karena dibawah target yang ditentukan, begitu pula sebaliknya apabila hasilnya melebihi AC milik Orc maka dianggap sukses.
Biasanya hanya DM yang mengetahui berapa tingkat kesulitan DC atau AC, player hanya diberitahu bahwa aksinya ternyata sukses atau bisa juga ternyata hasilnya gagal. Hal tersebut dilakukan guna mengkondisikan pemain dalam ketidakpastian sehingga permainan menjadi menantang. Ketika mengunakan dadu d20 jika angka 1 yang muncul maka disebut natural one, menyebabkan apapun yang dilakukan player otomatis dianggap gagal dan kebalikannya jika yang muncul angka 20 maka disebut Critical, menyebabkan apa yang dilakukan player secara otamatis sukses.
D20 digunakan dalam Ability checks, Attack rolls, and Saving throws yang kesemuanya merupakan unsur inti dari permainan. Semuanya mengikuti aturan sebagai berikut;
1. Kocok dadu dan tambahkan modifier. Kocok dadu d20 dan tambahkan modifier yang relevan dengan kemampuan yang dibutuhkan. Modifier berasal dari masing-masing enam ability scores, dan kadang juga termasuk proficiency bonus sesuai keahlian yang player punya.
2. Terapkan bonus dan pinalti. Fitur class, sebuah spell, kondisi terntentu, atau efek lain memungkinkan memberi bonus dan penalti ketika mengocok dadu.
3. Bandingkan hasil total dengan target angka. Ability check, Attack roll, atau Saving throw sukses jika jumlah total dari hasil kocokan dadu setara atau melibihi target angka jika dibawah dari target maka dianggap gagal. DM lah yang menentukan target angka dan memberitahukan sukses atau tidaknya ability checks, attack rolls, dan saving throws dari para pemain.
Setiap karakter dan monster dalam permainan memiliki kemampuan yang dibagi dalam enam ability scores. Kemampuan tersebut antara lain, Strength (Kekuatan fisik), Dexterity (Kelincahan), Constitution (Ketahanan tubuh), Intelligence (Kecerdasan), Wisdom (Kebijaksanaan), and Charisma (Daya tarik), dan itu semua masing-masing biasanya nilainya berkisar 3 hingga 18 poin, dengan poin maksimum 20 dan tidak bisa lebih dari itu. (Monsters dapat memiliki poin terendah 1 dan paling tinggi 30.) Poin Ability scores dan ability modifiers adalah sebagai basis dari hasil semua kocokan dadu d20 yang dihasilkan oleh player, NPC, ataupun monster.
Advantage and Disadvantage
Kadang kala hasil dari kocokan dadu untuk ability check, attack roll, atau saving throw hasilnya bisa berubah, kondisi khusus tersebut dinamai advantage and disadvantage. Advantage adalah kondisi unggul sedangkan disadvantage adalah kondisi dirugikan. Ketika kalian menghadapi kondisi advantage atau disadvantage, kalian memiliki kesempatan mengocok dadu d20 sebanyak dua kali, bisa secara bersamaan dengan mengunakan dua buah dadu d20 ataupun dikocok satu persatu.
Advantage adalah kondisi dimana kalian diunggulkan, maka hasil dari dua kali kocokan dadu d20 dipilih yang angkanya yang paling tinggi. Sebagai contoh jika kalian dalam kondisi Advantage dengan hasil dua kali kocokan d20 yang muncul adalah angka 2 dan 8 maka yang angka 8 lah yang dipilih sebagai hasil dari kocokan dadu tersebut.
Disadvantage adalah kebalikannya, mengocok duan kali dadu d20 dan kemudian dipilih dadu dengan angka terendah. Sebagai contoh, dengan hasil dua kali kocokan d20 yang muncul adalah angka 18 dan 4 maka angka 4 lah yang dipilih sebagai hasil dari kocokan dadu tersebut.
Bagus sekali penjelasannya.
BalasHapusMelihat orang lain dan baca penjelasan di atas, bisa langsung mengerti cara permainan D&D ini.
Tapi harus banyak belajar dan mengenal setiap karakter dan kemampuan.
Paling efektif adalah belajar sambil praktek. Coba buat kelompok kecil untuk bermain bersama sambil belajar peraturannya, aturan tidak selalu harus benar sesuai panduan, yang terpenting adalah sisi fun bermain bersama teman.
HapusKalau di Indonesia, adanya di mana ya?
BalasHapusUntuk pemain Indonesia biasa bermain di boardgame cafe. Ada pula yang bermain secara online via Discord ataupun D20
Hapus